Berjabatan tangan dalam Islam yang dilakukan seorang muslim kepada muslim lainnya adalah merupakan bagian perkara yang terpuji dan disukai dalam agama Islam ini. Dengan perbuatan semacam jabat tangan ini maka hati kaum Muslimin dapat saling bersatu dan berkasih sayang di antara mereka. Maka marilah kita bersama belajar mengenai jabat tangan dalam Islam lebih lanjut lagi di artikel ini nantinya.
Islam adalah agama yang sempurna, mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Asasnya adalah aqidah yang benar, bangunannya adalah amal shalih dan hiasannya adalah akhlak yang mulia. Sebuah pondasi tidak akan bernilai tinggi, jika tidak ada bangunan di atasnya.
Sebuah bangunan akan rapuh, meski terkesan kokoh jika pondasinya tidak kuat dan sebuah bangunan tidak akan enak dipandang jika hampa dan kosong dari hiasan. Maksudnya adalah bahwa ketiga unsur di atas adalah merupakan satu-kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan antara satu dengan lainnya.
Diantara akhlak islami yang mulia yang menghiasi diri kaum muslimin di seluruh penjuru dunia ini serta terhitung sebagai bukti atau konsekuensi persaudaraan sejati yang hakiki yaitu dengan berjabat tangan tatkala berjumpa maupun akan berpisah dari sebuah pertemuan.
Hukum jabat tangan atau bersalaman adalah sunnah dan bagian dari kehidupan Rasulullah SAW. Berjabat tangan adalah sunnah yang disyari'atkan dan adab mulia para shahabat Radhiyallahu anhum yang dipraktikkan sesama mereka tatkala berjumpa dalam setiap waktu. Ini adalah berdasarkan atas sebuah hadist yaitu :"Adalah shahabat nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila mereka bertemu, mereka saling berjabat tangan dan apabila kembali dari perjalanan mereka saling berangkulan." ( HR. ath-Thabarani ).
Diantara hikmah dan keutamaan berjabat tangan juga telah diutarakan dalam sebuah hadist pula : "Sesungguhnya seorang mukmin yang apabila bertemu dengan mukmin lainnya mengucapkan salam dan mengambil tangannya untuk berjabat tangan, maka pasti akan gugur dosa-dosa mereka berdua, sebagaimana gugurnya daun dari pohonnya." (HR. Abu Daud)
"Salinglah kalian berjabat tangan, dengan begitu akan menghilangkan perasaan benci, dan salinglah kalian menghadiahi niscaya kalian akan saling mencintai dan akan menghilangkan perasaan dendam." (HR. Imam Malik ).
Berjabat tangan memiliki keutamaan yang sangat agung dan pahala berjabatan tangan sangat besar. Berjabat tangan termasuk diantara penyebab terhapusnya dosa, sebagaimana dalam hadits :Dari Barâ' bin 'Aazib Radhiyallahu anhu , ia berkata : "Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Tidaklah dua orang Muslim bersua kemudian mereka bedua saling berjabat tangan kecuali diampuni (dosa) keduanya sebelum mereka berpisah." (HR Abu Daud (no.5212) dan Tirmizi (no.2727).
Dari Anas bin Malik Ra, ia berkata, "Aku mendengar seorang laki laki yang berkata kepada Rasul," Jika seseorang bertemu dengan saudara maupun temannya, apakah ia harus membungkukkan badannya?" Rasulullah SAW menjawab : ' Tidak' , "Apakah harus mendekap dan menciumnya?" , Rasulullah SAW menjawab :'Tidak'. Ia bertanya lagi, "Apakah harus meraih tangannya dan berjabatan tangan?" Rasulullah SAW menjawab : 'Ya'. (HR Tirmidzi)
Jadi kesimpulan yang bisa kita ambil dari hal ini adalah :
- Berjabat tangan disyariatkan tatkala berjumpa dan berpisah, sekalipun kedudukannya tidak sama dengan waktu berjumpa.
- Berjabat tangan merupakan adab dan akhlak para shahabat sesama mereka tatkala berjumpa.
- Berjabat tangan diantara sebab pengampunan dosa.
- Tidak diperbolehkan berjabat tangan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.
Terima Kasih Telah Membaca & Silakan berbagi dengan sahabat lainnya Sharing Informasi
mushofahah,genggam dengan erat sebelum tangan turun dosa-dosa tlah berguguran hilang tak berbekas kecuali dosa syirik (menyekutukan Allah swt)
ReplyDelete