Masa pubertas anak tentunya akan selalu dihadapi anak-anak kita ketika sang anak telah memasuki umur usia tertentu. Karena ketika memasuki masa puber ada beberapa perubahan dalam hal fisik dan psikologi sang anak itu sendiri. Yang kadang-kadang kalau tidak mendapat pengetahuan yang cukup akan bisa membuat anak mengalami masa kaget dan bisa juga depresi serta rasa malu yang berlebihan. Untuk itulah bagi kita para orang tua harus bisa melakukan cara tips persiapan anak hadapi masa puber dengan lebih baik lagi baik dari segi emosional maupun dari segi fisiknya juga yang akan alami beberapa perubahan.
Pengertian pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Ada beberapa ciri tanda puber anak yang perlu juga para orang tua ketahui sehingga para orang tua bisa melakukan beberapa cara tips menghadapi masa pubertas anak sendiri.
Tanda puber anak wanita perempuan bisa kita mengenali dengan ciri wanita puber seperti halnya mulai tumbuhnya rambut di daerah kemaluan. Dan tanda pubertas yang mudah dikenali pada anak perempuan adalah dengan mulainya sang anak menstruasi dan menstruasi ini biasanya akan terjadi sebagai tanda akhir dari proses pubertas perempuan. Satu lagi yang seringkali menjadi masalah pada pubertas in adalah dengan timbulnya jerawat. Dan peran orang tua ketika anak puber adalah mempunyai andil yang cukup besar dalam rangka mempersiapkan anak memasuki masa pubertas yang akan menjadi pengalaman pertamanya.
Ciri tanda puber anak laki-laki bisa kita mengenalinya dengan perubahan pada testis dan juga penis menjadi lebih besar untuk pertama kalinya. Selanjutnya pubertas laki-laki diikuti dengan tumbuhnya rambut pada sekita kemaluan dan juga ketiak. Suara anak akan menjadi dalam, otot tumbuh dan juga berkembang, jerawat juga mulai bermunculan pada wajah. Dan tanggung jawab orang tua ketika anak masa pubertas adalah merupakan bagian dari berbagai macam tugas dan kewajiban orang tua terhadap anak yang harus dijalankan dengan baik.
Dan pada beberapa anak akan bisa mempunyai pola pubertas yang berbeda. Tanda pubertas anak laki-laki juga seringkali kita kenali ketika sang anak mulai mengalami mimpi basah walaupun sang anak tidak selalu menceritakannya kepada orang tua karena ada juga faktor budaya dan juga malu atau juga "tabu" untuk menceritakannya.
Berikut ulasan dari seorang Dokter Kandungan yang berasal dari Loyola University Health System di Maywood Ill yaitu dokter Dr Akua Afriyie-Gray yang dilansir dari health.kompas.com yaitu :
kebanyakan anak perempuan memasuki masa pubertas tanpa pendidikan yang memadai tentang hal ini. Sehingga orangtua perlu proaktif membicarakan pubertas agar anak tahu akan ada perubahan pada tubuhnya.
"Orangtua seharusnya mempersiapkan diri untuk mendiskusikan pubertas pada putri mereka," ujarnya.
Pubertas umumnya dimulai pada usia sekitar 8 atau 9 tahun dengan tumbuhnya rambut-rambut halus di daerah ketiak dan pubis. Pertumbuhan payudara umumnya terjadi setelahnya di usia 9 atau 10 tahun diikuti dengan menstruasi, yang rata-rata terjadi di usia 12 tahun. Pubertas biasanya terjadi selama tiga hingga empat tahun.
Afriyie-Gray mengatakan, orangtua perlu bertanya pada putrinya bila ada temannya yang mulai memakai bra, menstruasi atau bercukur. Pertanyaan ini kemudian akan mempermudah membuka diskusi tentang tubuh anak dan perubahan yang ia akan alami.
"Katakan padanya bahwa pubertas merupakan proses normal yang dialami oleh anak perempuan, sehingga tekankan untuk tidak merasa malu tentang hal itu," ujarnya.
Selain itu, imbuhnya, jelaskan pula secara detail apa yang perlu dilakukan saat mengalami perubahan. Misalnya, perempuan perlu menggunakan pembalut atau tampon agar mampu beraktivitas seperti biasa saat sedang mengalami menstruasi.
Dan ingat, Anda tak perlu berbohong untuk menjelaskan tentang pubertas. "Katakan saja menstruasi merupakan kebutuhan untuk bisa hamil suatu saat," tegas Afriyie-Gray.
Biarpun demikian, bila Anda tidak juga nyaman untuk membiacarakan pubertas pada anak, maka Anda perlu meminta bantuan psikolog atau dokter kandungan yang ahli menangani anak dan remaja.
Terima Kasih Telah Membaca & Silakan berbagi dengan sahabat lainnya Sharing Informasi
0 komentar:
Post a Comment